“I wanna be a good man, just for you"
. . . .
"I changed everything, just for you"
"But I don't know me, who are you?"
. . . .
. . . .
"I changed everything, just for you"
"But I don't know me, who are you?"
. . . .
“Try to erase myself and make me your doll”
*****
“Look at me”
“You may think you see who I really am”
“But you’ll never know me”
“Everyday it’s as if I play a part”
“Now I see if I wear a mask”
“I can fool the world”
“But I cannot fool my heart”
. . . .
“Why must we all conceal what we think, how we feel”
“Must there be a secret me I’m forced to hide”
*****
Pernah
menggunakan topeng?
Bagaimana
rasanya saat menggunakan topeng?
Menyamarkan diri
dengan menjadi versi lain dari diri sendiri?
Menyembunyikan
diri, menutupi diri dengan topeng. Pernahkah?
Aku pernah.
Aku pernah
menggunakan topeng dalam makna sesungguhnya maupun topeng dalam makna yang
berbeda.
Makna berbeda
yang aku sebut topeng jiwa.
Aku pernah
menggunakan topeng agar orang lain menyukai ku.
Lucunya, aku
tidak pernah menyadari hal tersebut sampai hari ini tiba.
Selama ini aku
hidup dalam lingkungan yang mengharuskan aku untuk selalu “terlihat menjadi
baik”.
Aku rasa bukan
hanya diriku saja, tapi ada banyak dari kita yang selalu dituntut untuk “selalu
terlihat baik”.
Lingkungan yang
aku ciptakan, atau kadang lingkungan yang orang-orang disekitarku ciptakan.
Mereka yang
merasa bahwa menjadi baik adalah sebuah keharusan dan jangan pernah melakukan
kesalahan sedikitpun.
Tidak. Ini tidak
ada hubungannya dengan keluarga ku.
Everything is ok
in my family life.
My parents treat
me so well.
Semua ini murni
dari diriku sendiri.
Hidupku.
Lebih tepatnya
caraku menjalani hidup selama ini.
Hari ini aku
merenungi banyak hal dalam hidupku.
Mencoba
mengingat satu persatu bagaimana cara ku menjalani hidup selama ini.
Mengingat
berbagai macam kesalahan dalam hidup untuk kemudian menjadikannya sebuah
pelajaran berharga untuk tidak mengulanginya.
Lalu mencoba
untuk memaafkan diri yang pernah begitu kejam pada diri sendiri.
Sampai pada
akhirnya aku menemukan sesuatu yang keliru.
Hari ini aku
menyadari ada satu hal yang keliru atau mungkin salah dalam hidupku.
Salah satu cara
bagaimana aku menjalani hidup dan berbaur dengan orang-orang di dalamnya.
Pernah kah
kalian merasa takut kehilangan?
Takut
ditinggalkan?
Takut seseorang
pergi karena kalian tidak menjadi seperti apa yang mereka harapkan?
Aku pernah.
Aku pernah
merasakan itu semua.
Karena ketakutan
ku itu, aku mulai merubah caraku menjalani hidup.
Aku merubah
diriku menjadi versi terbaik yang orang inginkan.
Aku merubah
diriku menjadi seperti apa yang mereka harapkan.
Aku merubah
hidupku dengan mengikuti standar yang orang lain ciptakan untuk ku.
Tebak kenapa aku
melakukannya?
Iya benar.
Aku melakukannya
karena aku takut akan sebuah kehilangan.
Aku begitu takut
akan sebuah kepergian.
Aku takut jika
aku tidak memenuhi standar itu aku akan ditinggalkan.
Dan karena rasa
takut itulah aku menjalani cara hidup yang salah.
Aku rela merubah
diriku menjadi seseorang yang bukan diriku.
Aku menipu
diriku sendiri.
Aku menjadi
munafik untuk diriku sendiri.
Agar aku tidak
kehilangan.
Agar aku tidak
merasakan sakit dan perihnya sebuah ketakutan yang menjadi nyata.
Aku terus menipu
diriku.
Mengatakan pada
diriku yang telah ku rubah, “inilah aku, ini aku yang sesungguhnya”.
Aku terus
mencoba membohongi diriku sendiri.
Menyangkal
diriku yang sesungguhnya.
Sampai akhirnya
hari ini tiba.
Hari dimana aku
menyadari bahwa aku tidak bisa terus menyangkal diriku sendiri.
Hari dimana aku
menyadari bahwa aku bukan lagi seseorang yang ingin ku hidupi.
Hari dimana aku
menyadari bahwa aku menjalani cara hidup yang salah.
Hari dimana aku
menyadari bahwa seharusnya aku hidup dalam standar ku sendiri.
Hari dimana aku
lelah menjadi versi lain dari diriku yang selama ini tidak ku kenali.
Aku tidak harus berubah hanya untuk disukai orang
lain.
Aku tidak harus berubah hanya agar orang-orang tidak
pergi meninggalkanku.
Aku tidak harus berubah mengikuti standar orang lain
hanya agar mereka menyukai ku.
Kenapa aku merubah diriku begitu banyak menjadi
seseorang yang tidak lagi ku kenal?
Mengapa aku begitu tidak percaya pada diriku
sendiri?
Aku ingin
menjadi diriku.
Aku ingin
menjadi versi terbaik yang aku inginkan.
Bukan yang orang
lain inginkan.
Aku ingin
melakukan apapun yang aku inginkan.
Aku tahu dimana
batasku.
Dan tentu saja
aku tidak ingin orang lain yang membuat batas itu untuk ku.
*****
“And I’ve tried and tried to say what’s on my mind”
“You should have known”
“Oh now I’m done believing you”
“You don’t know what I’m feeling”
“I’m more than what you’ve made of me”
“I’ve followed the voice you gave to me”
“But now I gotta find my own”
*****
Hari ini aku
menemukan diriku.
Menemukan diriku
yang selama ini keliru.
Hari ini
akhirnya tiba.
Hari dimana
akhirnya aku berani untuk mengatakan apa yang selama ini ku sembunyikan.
Hari dimana aku
akan memulai untuk jujur pada apa yang aku inginkan dalam hidupku.
Aku tidak akan
meletakan diriku lagi pada standar yang orang berikan.
Aku tidak akan
meletakan diriku lagi pada ketakutan akan kehilangan hanya karena aku harus
sempurna seperti yang orang lain harapkan.
Karena aku yang
menjalani hidupku.
Aku yang akan
tahu seberapa bahagianya diriku dengan hidup yang ku jalani.
Aku akan hidup
dalam diriku yang baru.
Aku akan hidup
dalam standar yang ku ciptakan untuk diriku.
Bukan yang orang
lain ciptakan untuk ku.
Aku ingin orang-orang
yang bersama ku mencintai diriku karena apa adanya diriku.
Aku tidak ingin
mereka merubahku lagi menjadi seseorang yang tidak ku kenal.
Jika kelak aku
kembali harus berubah, aku harap aku berubah karena diriku yang menginginkannya.
Bukan karena aku
takut akan sesuatu, tetapi karena hidup ku akan lebih baik jika aku berubah.
Aku ingin
berubah dengan alasan yang tepat.
Aku tidak ingin
berubah dengan alasan yang keliru.
Alasan-alasan
yang bisa saja kemudian menunjukan siapa sesungguhnya diriku saat alasan-alasan
tersebut pergi.
*****
"You don't have to be afraid of what you are"
*****
Aku ingin bebas
dari penjara yang ku ciptakan selama ini.
Atau mungkin
penjara yang orang lain ciptakan selama ini.
CAN I?